Kamis, 27 Juli 2017

RAMADHAN BERSAMA 'ANAK PEREMPUAN KECIL (KU)'

Sebut saja namanya Ma**ida atau panggil saja Ida . Ida adalah seorang anak kecil berusia sekitar tujuh atau delapan tahun namun fisiknya masih seperti anak TK, Ida juga sekaligus tetangga dikampungku yang ( maaf ) kebetulan termasuk anak yang 'berkebutuhan khusus'. Secara fisik ia tumbuh normal seperti anak-anak sebayanya namun sepertinya secara mental saja Ida memerlukan perhatian khusus. Dan alhamdulilah Ida termasuk adalah anak yang sholeha seperti pada umumnya anak-anak dikampungku. Setiap sholat fardhu ia selalu hadir untuk menunaikannya. termasuk seperti saat memasuki bulan Ramadhan ini.

Sekitar lima belas menit sebelum masuk waktu sholat Isya', aku bergegas dengan berjalan kaki menuju masjid Darussalam yang berada dikampungku. Di lapangan bulu tangkis dekat masjid masih ramai anak-anak TPA sedang menikmati buka puasa bersama seperti tahun-tahun sebelumnya selama sebulan penuh. Sesampainya dimasjid seperti biasa aku menuju ke tempat wudhu untuk menggambil air wudhu ( walaupun ada hadist yang mensunnahkan untuk berwudhu dari rumah ) sekaligu mengececk kebersihan kamar mandi dan tempat wudhu agar nyaman digunakan dan terhindar dari najis.

Setelah berwudhu aku masuk kedalam masjid untuk sholat sunnah Tahiyatul Masjid, selesai sholat alarm di masjid berbunyi yang menandakan waktunya masuk sholat Isya'. Sejurus kemudian akupun mengambil mikrophone untuk mengumandangkan Adzan Isya'. Selesai adzan akupun menunaikan sholat sunnah rawatib Qobliyah dua rakaat. Selesai sholat menjelang iqomat aku isi dengan dzikir, tahlil dan tahmid serta istigfar. Pun tepat sepuluh menit dari waktu masuk sholat, alarm masjid kembali berbunyi, akupun kembali mengambil mikrophone untuk mengumandangkan iqomat sebagai tanda waktu sholat segera dimulai. Jumlah jamaah sangat banyak, hingga khusus pada bulan Ramadhan ini jamaah sholat Isya' dan Tarawih dibagi dua. Orang / jamaah dewasa dilantai utama / lantai satu sedangkan anak-anak dikhususkan dilantai 2 masjid untuk menunaikan sendiri sholatnya secara terpisah dengan orang dewasa dan diawasi / dibimbing oleh 'darteen' atau semacam karang taruna.

Sholat Isya'pun dimulai, semua jamaah tampak khusu' dalam beribadah, Sholat ini berlangsung sebanyak empat rakaat. Selesai sholat, dilanjutkan dengan ceramah singkat atau kultum ( kuliah tujuh menit ). Para penceramah tarawih biasanya diisi oleh warga kampungku sendiri dan sekali tempo di isi mubalig dari luar, bahkan ramadhan ini ( dalam salah satu malamnya ) diisi oleh syech dari Palestina. Sekaligus untuk menggalang dana bagi perjuangan saudara-saudara kita disana.

Setelah kultum, dilanjutkan dengan sholat tarawih. Sholat kali ini pun berlangsung sangat khusu', karena situasi dan kondisi sangatlah mendukung. Situasi bisa berlangsung khusu' karena adanya 'pemisahan' jamaah dewasa dan anak-anak. Sedangkan kondisi sangat bagus karena lampu, pengeras suara dan AC serta karpet sajadah sangatlah nyaman sekali.

Pada saat sholat Tarawih memaasuki rakaat ke enam, Tiba-tiba Ida yang berada di shaff didepan ku pindah dan berdiri disamping kiriku dan sedikit 'mengusir' jamaah yang ada di samping kiriku. Selama pelaksanan sholat tarawih ia mengikuti semua gerakkan yang ada. Dan beberapa kali Ida anak yang masih sangat kecil itu bersandar dan memeluk tangan ku seperti umumnya seorang anak perempuan sebayanya  yang bermanja-manja dengan bapaknya. Dan beberapa kali, pada saat posisi tahiyat / menggerakkan jari telunjuk keatas, maka Ida selalu menyentuh dan menurunkan jari telunjukku. hehehe.. itu berlangsung selama tarawih. Pun setiap selesai salam, aku dan Ida selalu melakukan ritual 'tos' atau sekedar saling menempelkan kedua jempol tangan kami tanda kompak hehehe..

Ternyata 'kemesraan ini' bukan hanya berlangsung saat sholat saja namun berlanjut sampai acara 'ndarus' / tadarusan  pasca sholat terawih. dan ini berlangsung beberapa hari.  

Hingga aku mencoba mengambil Ibrah / hikmah, bahwa : Ramadhan ini ( sepertinya ) Allah SWT telah 'menghadirkan' anak perempuan kecil(ku) dalam kehidupan ini walau sesaat. Hingga Aku bisa dan dapat merasakan seolah-olah 'punya' anak perempuan. Semoga ini buah dari rasa syukurku dan keikhlasan kepada Allah SWT atas titipan tiga orang anak yang semuanya laki-laki.

# Alhamdulillah...
# Astaqfirulloh...                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              









...