Rabu, 14 Oktober 2020

DEPAN PASAR LEMPUYANGAN #2

Chapter #2

Mengapa jiwaku mesti bergetar
Sedang musikpun manis kudengar
Mungkin karena kulihat lagi
Lentik bulu matamu, bibirmu
Dan rambutmu yang kau biarkan
Jatuh bergerai di keningmu
Makin mengajakku terpana
Kau goreskan gita cinta
Mengapa aku mesti duduk di sini
Sedang kau tepat di depanku
Mestinya aku berdiri berjalan ke depanmu
Kusapa, dan kunikmati wajahmu
Atau kuisyaratkan cinta
Tapi semua tak kulakukan
Kata orang cinta mesti berkorban
Mengapa dadaku mesti berguncang
Bila kusebutkan namamu
Sedang kau diciptakan bukanlah untukku itu pasti
Tapi aku tak mau peduli
Sebab cinta bukan mesti bersatu
Biar kucumbui bayangmu
Dan kusandarkan harapanku


Hal lain yang menjadi bahan pembicaraanku di depan Pasar Lempuyangan chapter #2 ini adalah,  Hani berkata begini , " Mas, Ceritane sampeyan iku koyok lagune Ebiet G Ade, " . Lalu aku menimpali, " Lagune Ebiet sing endi ? ". Saat itu, Hani pun menyebut salah 
satu judul lagu milik Ebiet G Ade. Namun sayangnya saat ini aku lupa dengan judul lagu tersebut. 

Dan beberapa waktu yang lalu aku sempat kontak Hani untuk menanyakan kembali tentang hal diatas, namun Hani menjawab sudah tidak ingat. Aku bisa memaklumi jika Hanny lupa dengan judul lagu tersebut, karena kejadian tersebut telah berlalu lama.
Lagi pula 'yang punya cerita' kan Aku? bukan Hani? πŸ˜πŸ˜‚.

Jadi umpama Aku menebak-nebak boleh donk?. Sepertinya lagu yang dimaksud Hani adalah lagu Untuk Sebuah Nama karya Ebiet G Ade. Umpomo salah, aku minta maaf ✌ !. 
Lirik lagu itu bertutur tentang : 

" ..... jiwa yang begetar
musik yang manis didengar
lentik bulu mata dan bibir 
rambut yang jatuh terurai
ada isyarat cinta
cinta mesti berkorban
dada yang berguncang
kau tercipta bukanlah untukku
biar kucumbui bayangmu, dan
aku tak peduli sebab cinta tak mesti bersatu...."







Senin, 12 Oktober 2020

DEPAN PASAR LEMPUYANGAN # 1

Chapter #1

Suatu ketika di hari minggu pagi. Aku dan teman-teman kantorku berencana jalan-jalan ke lokasi wisata yang ada di seputaran Jogja. Saat itu ada sekitar sembilan orang yang ikut, kami berangkat Menggunakan mobil Izusu Phanter warna putih dan kebetulan aku yang menjadi sopirnya. 

Dalam perjalanan tersebut, kami sempat mampir di pasar Lempuyangan untuk membeli jajanan / makanan yang akan digunakan untuk bekal perjalanan dan hidangan di lokasi wisata nantinya.

Saat itu semua 'penumpang' turun dari mobil dan masuk kedalam pasar kecuali aku dan seorang teman wanita yang duduk di bangku tengah. Temanku itu bernama Hanny yang juga merupakan mantan teman satu kamar kos seorang wanita bernama Dewi. Dewi sendiri adalah seorang wanita yang 'pernah punya cerita' denganku, namun kini dia telah resign dari perusahaan. Konon katanya saat ini Dewi telah menjalin kisah asmara dengan seorang pria tampan nan rupawan bernama Dewa yang kebetulan masih satu kantor denganku.

Saat itu, kisah cinta mereka menjadi 'trending topic' dalam setiap pembicaraan lingkungan kantor. Banyak teman-teman yang heran bahkan ada yang tidak percaya, Kok bisa Dewi dan Dewa menjalin kisah asmara?. Bukankah si Dewa sudah punya 'teman dekat' ?, bahkan kemesraan Dewa dengan 'teman dekat' nya sering di upload dan dijadikan 'status' di medsosnya seperti Whatshap, Facebook, Twiter dan Instagram?.

Sedangkan Dewi hanyalah seorang wanita biasa dengan wajah pas-pasanπŸ˜…. Manakala keduanya sedang berjalan berdua, maka mereka nampak begitu kontras. Maklum karena Dewa  adalah sosok pria yang begitu tampan nan rupawan, tawadhu' penuh rendah hati dan tidak sombong meskipun ia seorang mantan cover boy salah satu majalah terkenal di kabupaten Bantul. 

Meskipun terasa aneh dan terkesan njomplang. tapi apa mau dikata, mungkin ini yang namanya jodoh. 

" Bener ta, Dewi sak iki dadian karo Dewa?. Kataku membuka pembicaraan kepada Hanny sebagai rasa penasaranku atas kebenaran hubungan antara Dewi dan Dewa. Sebab seperti yang aku tulis diatas antara aku dan Dewi 'pernah punya cerita'.

" Emboh mas, Aku gak eroh!. Tapi koyoke iyo seh ". Jawab Hanny dengan nada kurang begitu antusias menjawab pertanyaanku.

" Eman e ! " Sambungku lagi

" Iyo ! " Jawabnya pendek !.

" Lha awakmu lak konco cidek e seh ?. bahkan sak kamar kos, mosok awakmu gak tau nuturi Dewi? " Kataku dengan nada bertanya.

" Wis mas... bolak-balik. Aku yo heran kok iso ngono. Padahal mbiyen Dewi yo tau pesen nang Aku, jarene ngene, " Mbak aku gak seneng karo Dewa, lek aku sesuk dadian karo Dewa, tulung aku di elingno yo? ". Tapi yok opo maneh....pancet ae ??? " Jawab Hanny dengan kalimat yang agak panjang.

" Trus ? " tanyaku lagi.

" Wonge  angel dikandani mas.. Angel .. Angel !" Jawab Hanny dengan sak kenek e

Mendengar jawaban Hanny tersebut, spontan Aku tertawa kelingan banyolanne Basman yang merupakan salah satu anggota kelompok Ludruk Kartolo cs asal Surabaya.  Katanya begini :

" O. Wis.. Angel... Angel... Angel-angel.  Angel temen tuturanmu. Angel temen tu tu ran mu !!! "

Angel versi koplo

πŸ˜πŸ˜‚πŸ˜πŸ˜€πŸ˜‚πŸ˜‹πŸ˜‹







Link Youtube : Angel temen tuturanmu by Basman - Kartolo cs

Link Youtube : Kendangan koplo