Senin, 14 Februari 2022

Surat Untuk Dik FEBRIE VALENTIA

 Dik,

Terakhir kita ketemu sebelum ada wabah Corona sekitar bulan Agustus 2019 di Malioboro, saat itu dik Febrie datang ke Jogja bersama rombongan teman-teman Alumni SMA 3 Surabaya untuk liburan dengan mencarter sebuah mobil travel.

Malam itu suasana Malioboro begitu menyenangkan, semua teman-teman begitu menikmati suasana Jogja. Bahkan semakin semarak ketika kita semua bercengkrama disepanjang jalan Malioboro sambil menonton  atraksi Angklung yang sangat populer itu ditemani sepucuk ice cream Cone Mc Donald.

Selepas dari Malioboro acara dilanjutkan dengan makan malam di Plengkung Wijilan dengan menu makan khas Jogja yakni Gudeg. Saat itu kita duduk berhadapan dengan dipisahkan sebuah meja kecil khas meja makan lesehan. Yang Mas ingat malam itu, dik Febrie begitu bahagia, dalam hati Mas menebak, kebahagiaan dik Febri itu sepertinya kalau bukan karena habis makan ice cream ya habis nonton Atraksi pengamen jalanan Malioboro, Karena tidak mungkin kebahagiaan dik Ferbie malam itu karena habis nonton Kuda dengan andongnya lalu kemudian membandingkannya dengan Mas. Masak sih Mas dibandingan dengan kuda Andong? ya jangan begitu.....harusnya kalau mau membandingkan Mas itu ya dengan... Buaya, gitu!.  itu baru fair 😂

Sambil makan Gudeg, malam itu dik Febrie banyak tertawa dan bercerita, salah satu cerita dik Febrie yang paling bersemangat adalah saat dik Ferbrie menceritakan kisah pertemuan dik Febrie dengan mbak Haryanti di salah satu acara seminar di kota Bandung.

Mas tahu, mbak Haryanti adalah Kakak kelas kita di SMA dulu yang menjadi semacam mak Comblang antara Mas dan dik Febrie. Lewat mbak Haryanti lah Mas sering titip jajanan kantin untuk diberikan ke dik Ferbrie. Bahkan dari mbak Haryanti lah Mas tahu jajanan kantin kesukaan dik Febrie, seperti lento, ote-ote, jemblem, klanting dan lemet. Dan bisa jadi kalau tidak ada mbak Haryanti hubungan kita tidak akan pernah terjalin.  

Dik...

Selepas dik Febrie kembali ke Surabaya, dan Mas pun kembali dalam kehidupan nyata, Mas merasa sedih dan tersiksa, bahkan ( kalau benar ini sebuah cinta ) mas merasakan cinta ini membunuh mas. Yang membuat hal itu bukan karena Mas dan dik Ferbrie kembali terpisahkan, namun karena Mas merasakan bayangan dik Febrie dan cerita masa lalu itu begitu menghantui.

*****

Selama ini, Mas selalu dan selalu berusahan untuk menghapus jejak dik Febrie dari kehidupan Mas, Namun selalu dan selalu gagal alias tidak pernah berhasil. Misal, Mas pernah menggunakan 'Metode membenci', yakni dengan cara membenci sebenci-bencinya dik Febrie namun hasilnya NOL. Lalu mas mencoba lagi dengan 'Metode Berkompromi / Berdamai' dengan bayangan Dik Febrie, dengan cara membuka pintu komunikasi dengan harapan ada 'perdamaian' agar tidak muncul gejolak dalam hati Mas dan pelan-pelan bayangan Dik Febrie dan kenangan masa lalu itu akan hilang, namun nyatanya lagi-lagi tidak berhasil alias GAGAL. 

Bahkan ketika Mas berkesempatan ke tanah suci Mekkah, baik setelah Sholat maupun saat Tawaf, Mas selalu berdoa, " Ya Allah, Aku menerima semua takdirMU, maka berilah hambaMU kekuatan untuk menjalaninya. Termasuk jika dia memang bukan untukku, maka berilah kekuatan untuk menghapus /  lupakan dia dalam ingatan / kehidupannku. Aamiin ". 

Meskipun sepertinya doa Mas belum terkabul, namun Mas sangat yakin bahwa suatu saat Allah pasti akan memberikan petunjukNYA, karena Allah SWT berjanji dalam Quran Surat Ghafir / Al Mu'min ayat 60 :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ

Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.

Hingga suatu ketika, mas teringat dengan firman Allah SWT dalam Quran surat Ar-Ra'd Ayat 11 :

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Nah, dari situlah Mas meyakini bahwa semua itu tergantung kita sendiri mau atau tidak untuk merubah suatu keadaan ( maaf ini bukan tausyah ya Dik? 😅 ).

Dik, 

Mas, menyadari, bahwa :

Pertama, hubungan ini meskipun sekedar 'say hello' dan tidak mengarah pada perbuatan yang tercelah atau tidak sesuai dengan nilai-nilai agama  namun harus diakui bahwa ini adalah sebuah dosa, kenapa ? karena masing-masing kita ada yang memiliki dan tentunya terikat dalam sebuah janji suci / mitsaqan ghalidla yang dalam pelaksanaannya dahulu disaksikan oleh ribuan para malaikat. Tentu Mas tak ingin menambah dosa lagi yang memang sudah buanyak-nyak-nyak 😭

Kedua, Mas harus sadar, bahwa mas ada dalam kehidupan nyata dan ( meskipun berat 😭) Mas tidak boleh terus-terusan larut dalam kisah  masa lalu yang tak akan pernah terulang kembali. Kenyataan harus dihadapi, tidak ada kata lain selain syukur, sabar dan terus bekerja agar tetap hidup dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga seperti biaya sekolah anak dll. Belum lagi Mas merasakan ternyata betapa ngeri-nya tabiat seseorang dalam bekerja dalam satu perusahaan / instansi yang ( sepertinya ) diliputi 'ke-munafik / syirik-an' penuh dengan instrik, taktik bahkan klenik 😦. 

Ketiga, saat ini usia mas sudah tidak muda lagi. sudah saatnya mas untuk ber-muhasabah dan menyiapkan bekal akherat kelak. Waktu yang ada jangan sampai sia-sia, Apalagi di akhirat kelak Mas bukan hanya bertanggung jawab pada diri sendiri, namun juga bertanggung jawab atas semua anggota keluarga Mas, seperti firman Allah SWT dalam Quran Surat At-Tahrim ayat 6 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Dik, 

Terakhir, Mas mohon maaf dan terimakasih atas segalanya. Tolong bantu Mas untuk 'melepas' bayangan dik Febrie. Salam w a r a s  !!.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar