Minggu, 02 Oktober 2022

THE POWER OF LOVE

 Kisah lanjutan..... Teko warna hijau


Selesai mandi dan sekaligus ganti pakaian, aku kembali kedalam kamar kosku. Ketika itu, aku melihat temanku yang bernama Dayanto dalam posisi masih tiduran di atas tempat tidurku. Kemudian aku mengambil sajadah yang berada di dekat kepala temanku itu dan sekaligus mengajaknya untuk sholat Ashar. 

Pada saat itu temanku ini sempat melihatku sambil berkata, "Mas, ngopo e motone sampeyan kok abang ?". Mendengar pertanyaan tersebut aku hanya menjawab sekenanya, " Paling mari kenek sabun ".

Selesai sholat aku berpamitan ke temanku ini untuk keluar sebentar.

" Yan, Aku tak metu disik. Awakmu nang kene ae yo? "

" Sampeyan ape metu neng ngendi mas? " Tanya temanku ini.

" Aku cumak metu diluk kok "

" Aku melu " Pinta temanku ini

" Gak usah, awakmu nang kene ae "

" Gak mas, pokok e aku melu. Moto e sampeyan abang ngono, engkok lek onok opo-opo piye? " kata temanku ini dengan nada sedikit memaksa. 

Akhirnya sore itu kami berdua keluar kos dengan berboncengan sepeda motor. Saat itu posisiku ada di depan dengan membonceng temanku ini. Sebenarnya aku tidak punya tujuan akan pergi kemana, yang jelas aku hanya ingin keluar jalan-jalan sekedar menghibur diri dari kejadian sebelumnya. 

Yang aku ingat perjalanananku adalah menyusuri ring road selatan yakni dari kota gedhe - Imogiri barat - Imogiri timur - Parang tritis - Dongkelan / Jl. Bantul. Kondisi lalu lintas pada zaman itu relatif sepi, tentu berbeda dengan konsidi saat ini. 

Ketika suasana sore mulai menjelang gelap, kami berdua berada diantara perempatan jalan parang tritis dan perempatan jalan bantul / Dongkelan. Di daerah situ jalan ring road sedikit berbelok ke kanan, sedangkan di sebelah kiri ada jalan kecil ( saat itu kondisinya lebih rendah / curam ) yang menuju / tembus ke jalan Bantul. 


TKP / Tempat Kejadian Perkara

Nah, beberapa meter sebelum melintas di sekitar TKP, aku melihat di depanku ada sebuah becak yang melaju pelan dan sepertinya akan mengambil jalur kekiri ( ke arah jalan Bantul / Karangnongko ? ). Sedangkan aku melaju pelan mengikuti jalanan ring road yang berbelok ke kanan. 

Nah setelah kami menyalip becak tersebut dan belok kekanan, tiba-tiba terdengan suara 'brak!" seperti suara benda jatuh. Dan benar saja, setelah kami menengok kebelakang ternyata suara itu adalah suara becak yang ada didepanku tadi. Akhirnya kami berdua berbalik arah untuk menolong bapak becak yang becaknya ngguling tersebut.

Setelah kami selesai membantu bapak becak tersebut untuk mengembalikan posisi becaknya, lalu kami mau beranjak pergi. Namun sebelum kami pergi, ternyata bapak becaknya 'semacam' minta ganti rugi kepadaku. Disitu kami berdua jadi terheran-heran, kok bisa bapak becaknya minta rugi? padahal kami sama sekali tidak 'bersentuhan' dengan becak tersebut. Kemudian kami jelaskan dengan baik, bahwa kejadian tersebut kemungkinan karena jalan yang belok kekiri itu kondisinya relatif curam dan bapak becaknya tidak mampu mengendalikannya. Akhirnya bapak becak tersebut bisa menerima kejadian tersebut.

Sebenarnya kami sempat jengkel dengan bapak becak tersebut, kami yang berniat membantu malah dijadikan 'semacam tersangka'.  😪

Dalam perjalanan tersebut aku sempat berpikir, hari ini sepertinya menjadi hari yang terberat sekaligus teraneh bagiku.  Bagaimana tidak ? baru saja aku terpukul atas kejadian di kosku, lalu aku yang hanya lewat di samping sebuah becak yang berjalan tiba-tiba becak tersebut terguling dan jatuh. 😲

Muncul pertanyaan dalam diriku, apakah ini yang dinamakan 'the power of love' ? alias kekuatan cinta yang bisa menggulingkan becak beserta bapak becaknya tanpa menyentuhnya ? 😋😋😋