Aku : " Kata Mama, Papa sepertinya sampai saat ini masih menyimpan kenangan lama bersama mantannya Papa ya?. Kalau menurut Papa, sebenarnya cantik mana sih antara Mama dengan Mantannya Papa? ”
Papaku : " Siapa dulu, Mamamu atau Mantannya Papa?"
Aku : " Oke, Mama dulu"
Papaku : " Mamamu cantik "
Aku : " Kalau mantannya Papa?,"
Papaku : " Sama "
Aku : " Kalau soal cinta Papa ke Mama atau Mantannya Papa, bagaimana?
Papaku : " Ke siapa dulu, Mamamu atau Mantannya Papa?"
Aku : " Hem.. Mantannya Papa dulu, dech "
Papaku : " Papa cinta"
Aku : " Kalau ke Mama?,"
Papaku : " Sama "
Aku : " Kalau rasa sayang Papa ke Mama dan ke Mantannya Papa, seberapa besar?
Papaku : " Ke siapa dulu, Mamamu atau Mantannya Papa?"
Aku : " Ke... Mama dulu aja"
Papaku : " Papamu sangat menyayangi Mamamu"
Aku : " Kalau ke Mantannya Papa?,"
Papaku : " Sama "
Sampai di sini, Aku mulai jengkel. Aku merasa dikerjain oleh Papaku. Karena setiap pertanyaan yang aku ajukan sebagai perbandingan antara Mamaku dan Mantannya papaku selalu ujung-ujungnya jawabannya sama!.
Aku : " Papa ini bagaimana sih. Kalau memang antara Mama dan Mantannya papa itu sama,
ngapain Aku disuruh milih Mama dulu atau Mantannya Papa dulu?”
Papaku : " Wanita itu di ciptakan bukan untuk diperbandingkan. Karena setiap manusia pasti memilik kekurangan dan kelebihan masing-masing. Makanya jangan ngawur!”
Aku : " Ngawur bagaimana?!!!".
Papaku : " Begini.... Papamu menikahi Mamamu itu bukan hanya karena kecantiknya atau karena papa begitu sangan mencintai dan menyayangi Mamu tetapi Mama itu dan termasuk wanita sholihah dan memiliki akhlak yang baik".
Aku : " Kalau Mantannya Papa?!!!".
Papaku : " Sama "
Aku : " !@#$%^&*😡 "
#original karya Aan Sanubari, terinspirasi oleh humor gus dur & putih hitam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar